Demokrat Gabung Kubu Ganjar Atau Prabowo Nih
DIDIKMMUKRIANTO.COM, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, dia dan partainya sudah move on usai keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Langkah politik yang sedang dijajaki adalah bekerja sama dengan poros Calon Presiden (Capres) lain.
“Kaget, marah prihatin, itu wajar. Tapi sikap Mas AHY yang langsung move on, kami apresiasi. Mas AHY menyampaikan, ini kenyataan politik yang tidak perlu terus diratapi. Ini fakta dan peristiwa yang tidak bisa dilupakan,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Didik Mukrianto saat berbincang santai di Podcast Ngegas Rakyat Merdeka, di Redaksi Rakyat Merdeka, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).
Lantas, ke mana arah Demokrat akan berlabuh? Didik menyatakan, partainya mengusung semangat perubahan untuk perbaikan. Maka, akan bergabung dengan koalisi yang sevisi dan satu platform.
“Kami terus bangun koalisi dengan kekuatan yang lain. Saat ini, yang mengemuka ada tiga, koalisi Anies, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Sudah pasti, tidak mungkin Demokrat kembali ke poros Anies. Koalisi ini jauh dari moralitas politik,” tutur Didik.
Artinya, tinggal dua pilihan, bergabung ke poros Prabowo, atau ke gerbong Ganjar. Padahal, dua poros ini mengusung keberlanjutan. Didik pun menerangkan, AHY dan SBY, selalu mengingatkan agar tak menafikan legacy pemimpin sebelumnya.
“Perubahan memang niscaya. Tapi kalau ada yang baik, kita lanjutkan. Itu konsep perubahan dan perbaikan, seperti sering dikatakan Mas AHY dan Pak SBY,” cetusnya.
Diterangkan, Demokrat kini masih menjalin komunikasi. Belum ada kecenderungan ke satu poros. Baginya, semua kemungkinan dan peluang, amat terbuka. Oleh karenanya, Demokrat akan terlebih dahulu melihat visi perjuangan Prabowo dan Ganjar.
Terhadap dua poros ini, lanjut Didik, proses komunikasi sedang berjalan. Intinya, Demokrat tidak ingin koalisi dagingsapi. Tetapi koalisi atas dasar ketulusan dan kesamaan platform. “Kami akan belajar dari kegagalan berkoalisi sebelumnya yang menyisakan cerita dan sejarah yang tidak baik,” ujarnya.