Berita

Legislator PD Puji Operasi Escobar: Sudah Tepat Instruksi Presiden ke Kapolri

DIDIKMUKRIANTO.COM, Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengapresiasi Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba yang menyebut Operasi Escobar II berhasil menyelamatkan 1,9 juta orang dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Didik mengatakan sudah tepat instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Polri terkait pemberantasan narkoba.
“Ya, tidaklah berlebihan jika kali ini kita memberikan apresiasi terhadap kinerja Polri dalam memberantas kejahatan narkotika. Mencermati informasi yang disampaikan oleh Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Polri, Irjen Asep Edi Suheri, saya berharap Polri bisa melakukan analisa yang mendalam dan menemukan pola baru yang lebih efektif dalam memberantas narkoba,” kata Didik kepada wartawan, Senin (9/10/2023).

Menurutnya, pemberantasan narkotika perlu dilakukan secara masif. Dia menyebut harus ada sistem yang strategis, terstruktur untuk menanggulangi hal itu.

“Sudah tepat Presiden menginstruksikan lagi kepada Kapolri untuk terus serius dalam melakukan penegakan hukum pemberantasan narkotika, mengingat kejahatan narkotika ini bisa semakin terstruktur, sistematis dan masif merusak negara kita yang bukan saja merampas hak-hak dasar sosial dan ekonomi rakyat Indonesia, tapi juga dapat merusak generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Didik mengatakan meski dalam operasi kali ini dapat membekuk tersangka dengan jumlah yang banyak, ia berharap Polri tak berpuas diri. Pemberantasan narkoba mesti dilakukan secara masif dan berkesinambungan.

“Hal ini harus dilakukan mengingat bahwa sifat kejahatan ini begitu luar biasanya termasuk daya rusaknya. Meskipun segenap aparat dan masyarakat tidak henti untuk melakukan perang terhadap narkoba selama ini ternyata jaringan narkoba ini tidak jera dan berhenti,” sambungnya.

Ia kemudian merinci beberapa tantangan Indonesia dalam memberantas penyebaran obat terlarang itu. Salah satunya terkait geografis Indonesia yang luas dan berbatasan langsung dengan beberapa negara.

“Secara geostrategis, Kepulauan Indonesia merupakan jembatan lalulintas angkutan manusia dan barang antara Asia dan Australia. Indonesia juga berada di jalur lalu lintas Samudera Hindia dan Pasifik yang ramai dilewati armada perdagangan internasional. Kondisi itu semakin menjadikan kerawanan peredaran narkotika di Indonesia,” katanya.

Secara demografis, lanjutnya, sebagai negara dengan penduduk terbesar ke-empat di dunia Indonesia menjadi pasar potensial terkait pemasaran gelap narkoba. Sementara dari sisi sosial, ekonomi dan politik, tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan mampu menumbuhsuburkan peredaran narkotika.

“Situasi instabilitas politik, kurang masifnya penegakan hukum pemberantasan narkoba, korupsi yang semakin meningkat dan turunnya moral, karakter serta keimanan menjadi tantangan dalam pemberantasan narkotika kita,” katanya.

Seperti diketahui, Kasatgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Polri, Irjen Asep Edi Suheri, menyatakan Operasi Escobar II kali ini berhasil menyelamatkan 1,9 juta orang dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Operasi Escobar II yang dijalankan Satgas telah menangkap 1.532 orang tersangka dalam kurun waktu 10 hari sejak Satgas dibentuk, yakni 21 sampai 30 September. Banyak barang bukti narkoba yang disita, yakni sabu, ekstasi, ganja, tembakau Gorilla, ketamin, dan obat keras.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-6972396/legislator-pd-puji-operasi-escobar-sudah-tepat-instruksi-presiden-ke-kapolri

Related Articles

Back to top button