Berita

Demokrat : Vonis Tragedi Kanjuruhan Bisa Mengusik Rasa Keadilan

DIDIKMUKRIANTO.COM, Jakarta – Anggota DPR RI dari Partai Demokrat Daerah Pemilihan Jawa Timur IX (Bojonegoro-Tuban) Dr. Didik Mukrianto menilai ada ketidakadilan dalam putusan bebas tragedi Kanjuruhan, saat dihubungi Jumat (17/3/2023).

“Menurut hemat saya, ada yang aneh dengan penegakan hukum kita. Ada yang tidak adil jika dalam tragedi Kanjuruhan yang telah memakan banyak korban jiwa, tidak ditemukan siapa yang bersalah. Harus ada yang bertanggung jawab!,” geram Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai. 

Menurut Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna ini, Logikanya sangat sederhana. Faktanya sangat nyata, banyak korban baik jiwa maupun yang di rawat di rumah sakit. Masa tidak ada kesalahan. Jika ada kesalahan, masa tidak ada yang bertanggung jawab.

“Putusan bebas ini justru membuat tanda tanya kita semua, apakah penyidiknya yang kurang cermat dalam melakukan penyidikan. Apakah jaksa penuntut yang juga tidak tepat dalam membuat dakwaan dan pembuktian? Dan apakah hakim memang kurang memperhatikan dan mempertimbangkan substansi dan keadilan dalam putusannya?,” terangnya.

Lanjut Didik, dengan putusan bebas ini, berarti siapa yang bertanggungjawab? Kalau tidak ada yang bertanggung jawab, tentu akan mengoyak rasa keadilan publik.

“Mendasarkan kepada peristiwa, korban dan putusan itu, maka tidak ada standing sikap yang lebih bijak bagi jaksa kecuali mengajukan banding atas putusan hakim tersebut.  Dan ada baiknya  Komisi Yudisial bisa memberikan atensi terhadap putusan tersebut,” tegas Didik.

Sebelumnya, terdakwa tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, yakni mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto divonis bebas dalam persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya.  

“Mengadili, menyatakan terdakwa Wahyu tidak terbukti secara sah meyakinkan melakukan tindak pidana dalam dakwaan jaksa penuntut umum,” kata Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Abu Achmad Sidqi Amsya saat membacakan amar putusan-nya.  

Related Articles

Back to top button