Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon, Sistem Pemilu Saat Ini Tidak Ada Problem Konstitusional

Jumat, 27 Januari 2023
DIDIKMUKRIANTO.COM, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon sebagai pihak terkait dalam Judicial Review terhadap UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu dalam perkara Nomor : 114/PUU-XX/2022.di Mahkaman Konstitusi menyakini tidak ada “problem konstitusional” baik sistem pemilu terbuka maupun tertutup yg sekarang sedang diperiksa oleh Mahkamah Konstitusi.
“Dalam literatur dan praktek Pemilu didunia ini, ada banyak sekali pilihan varian sistem: ada distrik, terbuka, tertutup, mix dll. Sepanjang semua masih dilakukan melalui Pemilu secara langsung, silahkan saja DPR melalui proses politik yg ada disana bebas memilih model atau sistem mana yg cocok untuk Pemilu kita,” terang Jansen.
Pasalnya menurut Jansen, sistem pemilu terbuka atau tertutup adalah sistem yang konstitusional. “Open legal policy” atau Kebijakan hukum terbuka yang menjadi wewenang pembentuk undang-undang.
“Jadi menurut saya, Mahkamah Konstitusi jangan masuk terlalu jauh memutuskan soal pilihan sistem pemilu ini. Kembalikan saja persoalan ini ke DPR sebagai pembentuk UU,” lanjut Jansen.
Politisi muda, rising star Demokrat ini menegasakan, bahwa akan menjadi “problem konstitusional” jika Pemilu diputuskan dan dilaksanakan secara tidak langsung. Dalam konteks itu Mahkamah Konstitusi mempunyai kewenangan dan harus memutuskan bahwa itu tidak sah karena bertentangan dengan UUD 1945.
“Kalau soal pilihan apakah Pemilu kita memakai sistem distrik, terbuka, tertutup dll, sama sekali tidak ada persoalan konstitusional. Itu adalah pilihan bebas pembuat Undang-Undang,” tegas Jansen.
“Apalagi pandangan 8 partai politik yang memiliki kursi di DPR — jadi mayotitas mutlak — sudah menyatakan mereka menginkan pemilu kita tetap dengan varian proporsional terbuka. Untuk itu Mahkamah Konstitusi harus memutuskan persoalan ini dikembalikan ke DPR, biar DPR yang menguji ulang masalah ini melalui pandangan fraksi-fraksi yg ada disana,” pungkas Alumnus Unair Surabaya*