DIDIKMUKRIANTO.COM – Jakarta, Dr. Didik Mukrianto Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Demokrat setuju dan mengamini pidato Anies Baswedan. Dalam milad 21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) (21/5/23) Anies menyinggung terkait dengan merajalelanya mafia yang menjadi musuh bangsa.
“Ya, Saya setuju dan mengamini. Ini juga dirasakan oleh hampir semua komponen bangsa baik masyarakat maupun aparat negara, aparat pemerintah dan aparat hukum sekalipun. Terbukti Aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan dan Polisi membentuk beberapa satuan tugan dan concern untuk memberantas berbagai mafia termasuk mafia tanah, mafia pelabuhan, mafia tambang, dan mafia yang lainnya,” terang Didik
Menurut Didik, setiap pemimpin idealnya selalu tanggap ing sasmita. Bisa merasakan apa yang dirasakan dan diderita rakyatnya. Bukan dikendalikan tangan-tangan tidak kentara yang terus merusak tatanan dan menyebgsarakan rakyatnya, memberikan beban kepada rakyat dan negaranya.
“Justru, saya berharap Pemimpin kedepan mampu menyelesaikan berbagai perkerjaan rumah yang masih menjadi tanggung jawab bangsa ini dalam mewujudkan hukum dan keadilan; memperkuat stabilitas ekonomi dan pemerarataannya; dan juga memperkuat demokrasi, kebebasan yang menjadi hak-hak konstitusional rakyat, ” harap Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna ini
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat ini lebih lanjut mengatakan, bahwa Pemimpin kedepan harus berani dan mampu memberantas berbagai mafia dengan segala bentuk oligarki dan cengkeramannya, jika ingin negara kita maju dan rakyat sejahtera.
“Ingat, jangan sampai mafia hukum, mafia peradilan, mafia sumber daya alam, mafia narkoba, mafia politik, mafia demokrasi, mafia kekuasaan, mafia bansos, mafia pupuk, mafia BBM dan mafia lainnya selalu membayang-bayangi dan mengancam dengan segala bentuk kejahatannya. Tangan-tangan gelapnya harus dihentikan dalam menjamah dan menjarah ruang-ruang ekonomi, media dan politik, ” geramnya
“Karena jika para mafia ini bisa menguasai ekonomi, media dan politik secara utuh, mereka bukan saja bisa menjadi penumpang gelap demokrasi, tapi lebih jauh dari itu akan mengendalikan pemerintah dan negara yang pada akhirnya dipastikan membawa damage yang sangat besar dan menyengsarakan rakyat. Apakah itu yang kita tuju? Tentu tidak. Makanya gunakan hati nurani, jangan salah memilih pemimpin,” ajaknya
