DIDIKMUKRIANTO.COM, Anggota Komisi III DPR RI, Didik Mukrianto menilai, dengan kejelasan fakta dan bukti yang ada, bahkan sudah dibuka oleh publik di media sosial, Didik meminta aparat bisa bekerja maksimal dengan menelusuri kasus mantan pegawai Ditjen Pajak Eselon III, Rafael Alun Trisambodo (RAT) ini sampai ke akarnya.
RAT diyakini Didik bukan pelaku tunggal. Menurutnya, aparat perlu menelusuri siapa saja yang berpotensi melakukan suap dan pernah bersinggungan dengan RAT dalam 5-10 tahun ke belakang. Ia juga mendorong agar Polri dan KPK bisa berkoordinasi dalam pengungkapan kasus ini.
“Supaya tidak berhenti di RAT, sehingga bisa menyentuh pelaku lain, karena (RAT) tidak mungkin bermain sendiri. Kita percayakan kepada aparat penegak hukum,” tutur Didik dalam diskusi di Media Center DPR RI, Kamis (16/3).
Ia menyebutkan, kasus RAT ini sangat mendekati dan bisa dikatakan sebagai dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dasar pernyataannya ini dari jumlah uang, sumber dana dan adanya perantara dalam kepemilikan harta.
Politisi Partai Demokrat ini mengatakan teknologi yang dimiliki aparat saat ini sudah canggih, tinggal action di lapangan yang harus dimaksimalkan. Misalnya bisa mulai menelusuri tindak pidana lainnya, seperti tindak pidana perpajakan.
“Soal tindak pidana perpajakan kan bisa di-trace lima tahun ke belakang. Sebab ini sudah ada indikasinya dekat sekali (TPPU), dia sengaja taruh uang di safety box untuk menyembunyikan asal usul harta,” jelasnya.
Dia berkata, dugaan kasus pencucian uang oleh RAT seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah. Sebab, semua bukti dan data-datanya sudah terbongkar secara jelas.
Menurut Didik, kasus RAT ini cukup mudah untuk dianalisa, bahkan hanya berbasis logika dan akal sehat. Salah satunya lewat profiling RAT dengan jabatan tidak terlalu tinggi, tapi memiliki harta kekayaan fantastis.
“Ada potensi laporan harta kekayaan yang tidak sesuai dengan fakta dan profiling. Ada safety box segala macam ini kan sudah jelas,” ujarnya.
Sumber : https://www.validnews.id/nasional/anggota-dpr-yakin-rat-tidak-bermain-sendiri
